Langsung ke konten utama

Gambaran umum media pembelajaran MEMAKNAI GAMBAR MELALUI PERMAINAN BERKELOMPOK dan Proses pelaksaanaan di kelas.

 

Gambaran umum media pembelajaran  MEMAKNAI GAMBAR MELALUI PERMAINAN BERKELOMPOK dan Proses pelaksaanaan di kelas.

A.    Langkah langkah pembuatan media pembelajaan

 

a.       Latar belakang: profil pengguna (peserta didik)

Media pebelajarn yang kami rancang tentunya telah kami lakukan berbagai upaya, beberapa di antaranya sesuai dengan latar belakang siswa. Dan data tersebut di dapatkan melalui hasil observasi pada kelas VII-I pada satuan intansi SMP 3 Polewali. Dengan latar belakang siswa dan karakteristik siswa. Berdasarkan latar belakang peserta didik yang telah kami temui berikut adalah data hasil observasi yang kamu lakukan :

Pemahaman Siswa Terhadap Materi

Ekstrim Kiri

Ekstrim Kanan

 

Karakteristik :

1.      Siswa yang memiliki nilai akademis

paling rendah pada penilaian harian sebelumya

2.      Siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah ketika belajar Pendidikan Pancasila ditandai dengan keaktifan yang kurang, sering malas atau tidak mengerjakan tugas, dan mencontek tugas teman.

3.      Siswa yang tidak menyukai pembelajaran Pendidikan Pancasila

Karakteristik :

1.      Siswa yang memiliki nilai akademis paling tinggi pada penilaian harian sebelumya

2.      Siswa yang memiliki motivasi tinggi ketika belajar Pendidikan Pancasila ditandai dengan keaktifan yang tinggi, rajin mengerjakan tugas, dan mendapatkan nilai yang baik ketika ujian.

3.      Siswa yang menyukai pembelajaran Pendidikan Pancasila

 

 

Merangkai pemahaman/crafting insights

1.      ternyata peserta didik tidak menyukai pembelajaran PKN

2.      ternyata peserta didik dapat memahami materi dengan membaca buku yang di sediakan

3.      ternyata peserta didik tidak menyukai metode belajar guru nya

4.      ternyata ada kesulitas media belajar berupa buku untuk peserta didik

5.      ternyata peserta didik mampu menyelesaiakn permasalahannya sendiri

6.      ternyata peserta didik menyukai cara belajar yang menyenagkan berupa permainan di kelas

7.      ternyata peserta didik menyukai guru yang humoris dan dekat dengan siswa

 

5 Rangkaian pemahaman terpilih

1.      ternyata cara mengajar gurunya yang tidak sesuai dengan keinginan siswa

2.      ternyata pembelajaran guru tidak sesuai dengan latar belakang siswa

3.      ternyata peserta didik menyukai guru yang humoris atau menyenanglan

4.      ternyata ada kesulita media pembelajaran pada siswa berupa buku

5.      ternyata peserta didik tidak menyukai pembelajarabn pkn

Merangkai pemahaman/crafting insights

Pengayaan:

informasi

inspirasi

memorability.

1.      ternyata peserta didik tidak menyukai pembelajaran PKN

2.      ternyata peserta didik tidak menyukai metode belajar guru nya

3.      ternyata ada kesulitas media belajar berupa buku untuk peserta didik

 

1.      ternyata peserta didik mampu menyelesaiakn permasalahannya sendiri

2.      ternyata peserta didik menyukai cara belajar yang menyenagkan berupa permainan di kelas

3.      ternyata peserta didik menyukai guru yang humoris dan dekat dengan siswa

1.      ternyata peserta didik dapat memahami materi dengan membaca buku yang di sediakan

 

Kesimpulan wawancara:

Menurut hasil observasi serta wawancara yang kami lakukan lakukan kepada siswa, bahwa tidak tertariknya siswa pada pembelajaran terletak pada bagaimana guru itu dalam mengelola pembelajran di kelas, terlebih lagi pada metode serta teknik pembelajaran. Siswa akan lebih aktif dan bergairah dalam pembelajaran mana kalah ada stimulus yang sesuai dengan kondisi perasaan siswa. Misalnya guru harus selektif ketika memulai pembelajaran, terlebih lagi jika waktu atau jadwal pelajarannya di waktu-waktu menurunya produktifitas siswa. Biasanya tingkat kebosanan siswa meningkat pada jam siang hari. Maka denagn demikian guru harus bias memahami kondisi ini dan memodifikasi proses pembelajaran yang tidak monoton dan tidak membosankan.

b.      Perumusan tujuan

Berdasarkan hasil obesrvasi dan kelompok kami telah mengetahui karakter dan latar belakang siswa, Sebelumnya kami telah melakukan obsevasi dan assemen diagnostik pada siswa smp negeri 3 polewali kelas 7 yang dimana telah kami dapat 34 peserta di salah satu kelas 7-i dengan kisaran umur 12-13 tahun sehingga membutuhkan metode yang dapat meningkatkan pemahaman belajar peserta didik terkait dengan meteri batas batas wilayah.

design challenge

Bagaiman kita bisa mengembangkan media pembelajaran PPKn yang efektif agar peserta didik  kelas VII-i bisa meningkatkan pemahamannya terhadapa materi batas-batas wilayah.?

c.       Dokumentasi proses

 

 

 

 

 

 

d.      Penjelasan mengenai prototipe

Pada tampilan pertama media pembelajaran kami.

Terdapat beberapa fitur.

1.      Fitur gambar dengan warna dan yang berbeda

2.      Setiap gambar atau fitur memiliki makna yang berbeda dengan tujuan untuk mebuat siswa berfikir kritis untuk menjawab pertanyaan nerdasarkan gambar yang mereka maknai.

3.      Setiap gambar memiliki makna tersendiri dan tentunya akan menjadi stimulus untuk siswa berfikir.

4.      Pada lembark kerja ini, fitur yang paling menonjol adalah mengkoneksikan materi dan berfikir kritis siswa.

Pada media pebelajaran berikutnya Dari sisi depan, media pembelajaran ini adalah pelengkap pada media pembelajaran di atas, sebab ia satu kesatuan yang tak terlepas.

1.      Fitur yang terdapat pada media kedua ini yaitu pertanyaan pemantik, yang nantinya akan mengarahkan untuk siswa berfikir dn menghubungkan dengan media pembelajaran yang pertama.

2.      Terdapat gambar yang punya makna sebagai fariasi dan menarik, berdasarkan hasil obserfasi media ini cocok untuk siswa SMP Kelas VII.

Pada bagian media pembelajarn berikutnya dari tampak depan. Bagian ini adalah bagian akhir dari perkerjaan siswa.

1.      Fitur yang terdapat pada bagian akhir dari media pembelajaran ini adalah kertas sticky notes sdi gunakan sebagai kertas jawaban siswa.

 

 

B. SETLAH MERANCANG MAKA SELANJUTNYA ADALAH PELAKSANAAN ATAU PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS

 

A.    Langkah langkah pemebelajaran.

Tampilan awal media pembelajaran di atas, lalu peseta ddik di bagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok mendapat lembar kerja di atas. Setelah semua sudah mendapatkan lembar kerja, maka guru akan menjelaska aturan mainya untuk mengatur jalanya peramian di kelas.

Setelah pembagian kelompok, dan semua kelompok telah mendapatkan lembar kerja masing masing, maka langkah berikutnya mengerjakan proyek kerja nya dalam bentuk permainan, tentunya dengan bimbingan guru sebagai mediator dan fasilitator di dalam kelas.

Di atas adalah hasil pekerjaan siswa, dengan pembagian kelompok siswa berkolaborasi, membagi peran masing masing di dalam kel;ompok untuk menyelesaikan tugas keolompok nya.

Setelah mengerjakan pekerjaan kelompok, setelah itu setiap kelompok akan mempersentasikan hasil karya mereka sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja mereka di depan kelas.

Seluru rangkain proses pembelajaran mengunakan media ini tentunya memperhatikan skenario waktu, maka setiap kelompok akan di berikan waktu yang telah di sepakati oleh guru dan siswa.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Pendidikan Nasional

  kesimpulan penguasaan materi Perjalanan Pendidikan Nasional   Perjalanan Pendidikan Nasional Transformasi   pendidikan terjadi pada   masa pemerintahan    Belanda,   saat   itu   tokohtokoh pejuang pendidikan berusaha untuk mendorong perkembangan pendidikan oleh karenaitu pendidikan mulai dianggap penting. Pada masa itu, sistem pendidikan kota mengizinkan gubernur mendirikan sekolah. Maka, para bupati mendirikan sekolah-sekolah kabupaten yanghanya melatih para calon pegawai. Sekolah Bumiputera didirikan    untuk masyarakat kelasbawah, dimana hanya diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Tujuannya adalah untukmendidik orang orang yang dapat mendorong usaha dagang pemerintah hindia belanda. Olehkarena   itu,   para   pelajar   yang melihat   kondisi   tersebut, tergerak hatinya   untuk   melakukanmelakukan transformasi pendidikan bangsa Indonesia. Salah satu tokoh yang berperan dalam perubahan pendidikan Indonesia yang dijulukisebagai    bapak    pendidikan    nasional    ialah  
Pendidikan yang Memerdekakan dari Perspektif lain Pendidikan sebagai upaya untuk membina dan menuntun segala aspek yang melekat pada peserta didik.  Peserta didik yang merdeka dapat mencapai dan memaknai entitas dan  identitasnya  sebagai  manusia  Indonesia  yang  mandiri, bertanggung jawab, dan beradab. Pendidikan dan pengajaran adalah sarana pendidik untuk membina dan menuntun  pola berpikir dan tingkah laku anak, baik akal  budi  secara  teoritis  maupun  akal  budi  secara  praktis  mereka  demi  membentuk pribadi yang merdeka, berpengetahuan tetapi tetap beretika. Pendidikan yang memerdekakan teinspirasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. "Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu". Ki Hajar Dewantara mempunyai keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab  maka  Pendidikan  menjadi  salah  satu  kunci utama  untuk  mencapainya.  Pendidikan dapat  menjadi  ruang  berl